Manfaat baglog bekas, pria ini menyulap menjadi ladang uang beromset Rp 20.000.000

Manfaatkan limbah baglog jamur tiram untuk budidaya cacing lumbricus rubellus (emas hitam)



Tulisan kali ini akan membahas sedikit lebih mendalam tentang bagaimana sinergi antara limbah baglog dengan budidaya cacing lumbricus rubellus, ini untuk melanjutkan posting sebelumnya mengenai potensi limbah buangan baglog jamur tiram putih.

Mengapa cacing lumbricus rubellus disebut sebagai emas hitam? Karena memnag harganya yang mahal.

Memang sudah saatnya pemanfaatan limbah baglog jamur tiram putih ini dicarikan solusi yang lebih berdaya guna agar selanjutnya bisa merupakan solusi yang lebih kompeherensif. Dan...... menguntungkan tentunya.


Baglog jamur tiram putih yang akan dimanfaatkan untuk budidaya cacing

Alhamdulillah kami dipertemukan kembali oleh Allah SWT dengan sahabat kami di masa SMA dulu, dan ini merupakan pertemuan yang tidak disangka dan akhirnya bisa berlanjut ke sinergi yang sangat serius..
Saat ini kami sedang mengembangkan sebuah potensi pemanfaatan limbah baglog jamur tiram putih untuk selanjutnya membuat sebuah pupuk organik dari Kascing/kotoran cacing dan campuran kascing dengan berbagai bahan organik lainnya.

Pupuk organik ini nantinya sangat berkualitas tinggi terutama untuk tanaman seperti bunga-buah dan sebagainya. Kebetulan sekali di Kota Batu dan sekitarnya adalah salah satu penghasil bunga yang sangat besar.., jadi pemasaran pupuknya tidak terlalu jauh juga.

Cacing lumbricus rubellus diantara gergajian dari baglog buangan

Ok.., sekarang akan kami cerita-cerita sedikit tentang budidaya cacing lubricus ini
Apa sih, manfaat dan kegunaan cacing lumbricus, dan nantinya dipasarkan ke mana saja..? Berikut beberapa manfaat dari cacing lumbricus:
  • Karena mengandung protein yang tinggi, cacing paling umum digunakan sebagai bahan makan / pakan hewan ternak atau hewan budidaya seperti jenis burung/unggas, perikanan/ikan, kodok, udang dan sebagainya.
  • Cacing juga dapat diolah sebagai bahan baku pembuatan kosmetik
  • Cacing lumbricus ini sekarang juga sudah dikembangkan sebagai salah satu bahan obat karena dapat menurunkan tekanan darah. Fungsi paling umumnya adalah dapat menurunkan penyakit demam/panas dan meredakan penyakit tipus. Untuk ini biasanya cacing dikeringkan lalu di ekstrak dalam bentuk kapsul.
Kemudian, bagaimana cara membudidayakan cacing ini? Untuk menjawab ini, kita harus memahami dulu bagaimana kondisi yang terbaik untuk perkembangan cacing. yaitu:
  • Tanah sebagai media rumahnya harus mengandung banyak bahan organik, ini nantinya yang akan kita ganti dengan media gergajian dari baglog buangan. cacing menyukai bahan yang mudah membusuk karena mudah dicerna oleh tubuhnya.
  • Cacing menyukai kondisi dengan ph sedikit asam dan netral yang kurang lebih 6-7. Pada kondisi ini bakteri dalam tubuh cacing dapat bekerja optimal untuk melakukan pembusukan dan fermentasi. Kondisi ini harus benar-benar diperhatikan, karena jika pada gergajian terjadi fermentasi berlebihan dan panas, maka justru dapat membunuh cacing itu.
  • Kelembaban optimal di kisaran 30%
  • Suhu yang disukai oleh cacing karena dapat memicu pertumbuhan cacing dan perkembangbiakannya adalah sekitar 15-25 derajat C, untuk ini tempat budidaya cacing sebaiknya terlindung dari sinar matahari langsung. Kalau bisa dibuatkan semacam rumah atau naungan sederhana sehingga terjaga suhu dan kelembabannya.

Memang menurut rekan kami ini, untuk berhasil dalam melakukan budidaya cacing, kita harus terlebih dahulu memahami kondisi yang disenangi oleh cacing tersebut. Pada awalnya budidaya cacing dan pada umumnya diletakkan pada kotak-kotak dalam jumlah banyak, selanjutnya cacing dibiakkan di tempat tersebut.


Budidaya cacing pada kotak-kotak kayu

Sebaiknya memang sebelum membudidayakan dalam jumlah banyak, dicobakan dahulu.. caranya:
Bibit cacing yang ada dicobakan dahulu di media yang ada dalam kotak-kotak, perhatikan apakah cacing tersebut langsung masuk ke dalam media atau berkeliaran di atasnya, jika masuk ke dalam, perhatikan setiap 3 jam, apakah cacing tersebut keluar atau tidak, jika dalam 12 jam tidak keluar, berarti bisa disimpulkan media tersebut cocok, dan cacing betah di dalamnya..


Namun sahabat kami ini memiliki tatacara yang berbeda untuk mengembangbiakkan cacing lumbricus, dengan berbagai percobaan sebelumnya, beliau membuat semacam kotak dari pasangan bata sederhana. Ukurannya kurang lebih 100x200x50cm. Bagian bawahnya diberi sedikit plesteran tapi yang bisa menyerapkan air. Selanjutnya cacing dibudidayakan di sini..

Mencoba budidaya cacing pada jumlah sedikit dulu di kotak keranjang buah.

Budidaya cacing lumbricus menggunakan media baglog afkir.
Pertama-tama baglog afkir tersebut dikumpulkan dan dibuang/dipisahkan dari plastiknya
Haluskan dengan menggunakan tangan saja, tidak perlu sampai terlalu halus banget/misal menggunakan mesin.


Baglog buangan dipisahkan dulu dengan plastiknya

Jika terlalu kering, siram sedikit saja agar kelembaban dan kadar airnya bertambah. Tetapi pada umumnya baglog buangan tersebut sudah memiliki kadar air yang optimal sebagai media/makanan cacing.
Selanjutnya setelah gergajian siap sebagai media, dapat difungsikan sebagai pakan/makanan cacing, dan juga dapat difungsikan sebagai media/rumahnya.

Baca juga : 

Cara untuk menjaga kelembaban kumbung jamur tiram

Meraup untung ratusan juta dari bisnis sayuran

Nah, sekarang apa sebenarnya fungsi grajen tersebut? Untuk itu perlu sedikit dijelaskan masalah makanan/pakan cacing. Setiap harinya, cacing dapat menyerap makanan sebanyak berat tubuhnya, artinya, sebaiknya kita memberikan makanan sejumlah berat cacing yang kita budidayakan. Makanan yang paling umum diberikan adalah ampas tahu dengan perbandingan 1:1 dengan berat cacing tadi.

Lalu bagaimana dengan baglog buangan? Disinilah hebatnya gergajian hasil baglog buangan tersebut. Selain berfungsi sebagai media, kandungan gergajian yang juga mengandung nutrisi seperti bekatul dan sebagainya itu juga berfungsi sebagai makanan. Jadi, dengan memberikan gergajian dari baglog buangan, kita tidak perlu lagi setiap hari mencari ampas tahu untuk pakannya, dan pemberiannya pun bisa jadi hanya sedikit saja..

Sebagai ilustrasi pengaturan layer/lapisan pada budidaya cacing menggunakan baglog buangan, adalah sebagai berikut:

Pada gambar tersebut nampak bahwa, pemberian grajen sebagai media cacing lumbricus sebaiknya sebanding dengan berat cacing yang ada.., pada awalnya dibagi menjadi 3 layer, selanjutnya dalam waktu kurang lebih 7 hari, akan terbentuk 2 layer saja yaitu cacing lumbricus dan kascing/kotoran cacing..
Nah, dengan gambaran yang ada tersebut, bisa disimpulkan, apabila kita ingin memproduksi kascing dalam waktu singkat, bisa menggunakan gergajian. Dalam waktu 7 hari, kascing sudah bisa di "panen" di bagian bawah layer yang selanjutnya bisa dioptimalkan sebagai pupuk atau campuran pupuk organik.

Kalau dihitung dari segi produksi, bagaimana menghasilkan cacing lumbricus dan kascing tersebut..

Kolam tempat budidaya cacing

Menurut pengalaman rekan kami ini, dia membuat sekitar 6 kotak dari pasangan bata dengan ukuran kurang lebih 120x200x50cm tadi. Nah, setiap kotak, InsyaALLAH bisa menghasilkan kurang lebih 80-90kg cacing lumbricus rubellus..


Di ambil di permukaannya saja sudah tampak banyak sekali cacing lumbricus

Hitungannya adalah sebagai berikut:
Bibit cacing yang akan dibiakkan per kotak tersebut diisi sekitar 20-30kg.
Gergajian dari baglog buangan diisikan ke kotak sebanyak kurang lebih mencapai 100kg.
Selain gergajian, masih dibantu dengan pakan dari ampas tahu..
Setiap harinya cacing dapat makan sebanyak berat tubuhnya, lalu selanjutnya menghasilkan kascing tergantung daya serap makan ke tubuh cacing tersebut.
Jika menggunakan pakan ampas tahu, kascing yang dihasilkan kira-kira sebanyak 40% dari berat, sekitar 60% terserap untuk membesarkan cacing.
Sedangkan jika menggunakan gergajian baglog, maka daya serapnya sekitar 40% dan akan menghasilkan sekitar 60% kascing dari beratnya..
Luar biasa bukan..?

Nah bagaimana panennya..?
Cacing dapat dipanen dalam waktu kurang lebih 30 hari.., dari waktu tersebut bibit cacing yang ada tadi InsyaALLAH sudah mencapai kurang lebih 80kg.. Dan kascing yang ada sekitar 50kg an...
Jadi yang dibudidaya rekan kami di 6 kotak itu menghasilkan sekitar 500kg cacing lumbricus rubellus dan sekitar 300kg kascing.. Subhanallah..

Saat ini saja, rekan kami meminta pasokan baglog buangan sekitar 1 ton per pekan yang artinya dibutuhkan sekitar 4 ton per bulannya. Ini masih permulaan, karena target ke depannya membutuhkan hampir 3 kali lipat yaitu sekitar 12 ton baglog buangan per bulan..
Ini masih jauh dari target, karena kebutuhan per bulannya kira-kira mencapai 80 ton. Bahkan jika ingin untuk pasokan luar pulau hingga kalimantan, kebutuhan mencapai 300 ton per bulan.. Subahanallah..

Pupuk kascing yang mulai banyak dicari orang

terus bagaimana solusinya..? Ini menjadi tugas saya di tim untuk mencari baglog buangan di seluruh Jawa Timur.

Nah sekarang kita hitung hitung keuntungan yang bisa didapat perbulannya
Dengan asumsi kita membudidayakan cacing dengan model yang sama dengan teman saya tadi maka akan kita dapatkan 2 keuntungan sekaligus

  1. Keuntungan dengan menjual cacing hidup, harga pasaran sekarang kurang lebih adalah Rp 60.000. Maka uang yang akan kita dapat adalah 80 × Rp 60.000 = Rp 4.800.000.
  2. Keuntungan kedua adalah dengan menjual kascing, harga pasaran sekarang kurang lebih adalah Rp 2.000 per kg, maka uang yang akan kita dapatkan adalah 50 kg kascing × Rp 2.000 = Rp 100.000
Itu adalah hitung hitungan perkotak, dan rekan saya memiliki 6 kotak. Maka tinggal kalikan saja berapa pendapatan kotor rekan saya.
Rp 4.800.000 × 6 = Rp 28.000.000
Rp    100.000 × 6 = Rp      600.000
Total Rp 28.600.000

Sangat luar biasa bukan?
Maka tidak ada salahnya jika anda mencoba bisnis ini. Dari pada baglog terbuang percuma alangkah bijaknya jika dimanfaatkana sebagai media pembudidayaan cacing ini.

Sekian ulasan tentang sinergi tak terbatas antara baglog dan cacing ini semoga bermanfaat untuk kita bersama. SALAM SUKSES !!

Comments

  1. Beli bibit cacing nya dmana..mas

    ReplyDelete
  2. Beli bibit cacing nya dmana..mas

    ReplyDelete
  3. Bs minta ajari mas budidayanya, sekalian beli bibit cacingnya

    ReplyDelete
  4. Mohon informasi, kegiatan pengolahan baglog bekas untuk budidaya cacing sesuai foto-foto ini ada dimana. mohon bantuannya, saya mau belajar. no HP dan WA saya jika berkenan memberitahu, di nomor 08159510440
    email saya : gamarlastri@yahoo.com.au atau griyalarasatingebel@gmail.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam.... siang mas
      kbtulan saya pembudidaya jamur tiram... dan saya memiliki baglog yg sudah tdk produktif

      Delete
  5. saya memiliki banyak baglog yang sudah tdk produktif, saya berencana dengan artikel ini... hanya saja untuk mendapatkan bibit cacing nya dimana yah?

    ReplyDelete
  6. Salam spora, berikut ini nomor handphone yang bisa di hubungi via WA, info ternak Cacing +62 856-4161-1246

    ReplyDelete
  7. Saya ada baglog afkir barang kali bisa bapak tampung.saya siap bekerja sama.085230252697

    ReplyDelete
  8. Selamat siang pak, saya punya baglog bekas kalau bapak cari baglog bekas saya siap.
    Darmawan ,tuban jatim
    Hp. 082242385478.

    ReplyDelete
  9. Harga baglog bekas berapaan mas

    ReplyDelete
  10. Saya mencari baglog bekas, saya di Medan. 08116322598

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cara membuat bibit f2 menggunakan media jagung

Pekerjaan sampingan yang bisa Hasilkan Banyak Uang

Cara untuk menjaga kelembaban kumbung jamur tiram

Kisah kegagalan dalam berbisnis jamur tiram

Cara membuat bibit jamur tiram F1 dan F2 mudah dan sederhana

Viral ketik #RAN di komentar FB muncul ular, begini caranya yang benar

Manfaat luar biasa kulit telur untuk tanaman

8 Pesan penjual online shop buat kurir pengiriman ini bikin ngakak

Inspirasi usaha : Meraup untung ratusan juta rupiah dari bisnis sayuran