Ketika harga cabai murah.., begini cara mengatasinya

Ketika harga cabai murah.., begini cara mengatasinya

Gejolak harga cabe sering menghiasi media. Seolah siklus harga jatuh ketika panen raya tiba, dan harga meroket naik ketika tidak ada panen selalu berulang terjadi pada komoditas cabe. Bagi mereka yang pandai menangkap peluang, gejolak harga ini seharusnya bisa melahirkan peluang bisnis. Salah satunya adalah dengan mengembangkan bisnis mengolah cabe menjadi cabe kering atau cabe bubuk. Selain peluang pasarnya sangat terbuka, bisnis ini juga menjanjikan keuntungan besar terutama bila mampu memanfaatkan momentum jatuhnya harga cabe ketika panen.

                Potensi pasar terbesar cabe kering dan bubuk adalah dari industri pangan di antaranya industri mie instan. Dengan asumsi produksi mie instan Indonesia sebanyak 16 milyar bungkus per tahun (data tahun 2014), dan satu bungkus mie membutuhkan 1 gram bubuk cabe maka dibutuhkan 16 ribu ton bubuk cabe per tahun. Jumlah ini akan membengkak semakin besar bila kebutuhan industri makanan lain dimasukkan, juga kebutuhan rumah makan, restoran dan rumah tanggga. Sayangnya, potensi besar itu selama ini belum tergarap optimal oleh industri cabe kering dan bubuk lokal karena sebagia besar justru dipenuhi dari impor.

Selain itu cabe kering juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat biasa, sebagai bumbu masakan. Potensinyapun tidak main main bisa mencapai sekian ton.

Memang belakangan ini sudah mulai muncul produsen produsen cabe kering di indonesia, namun semua itu masih belum cukup memenuhi kebutuhan pasar nasional.

Harganya lumayan mahal berkisar antara Rp 25.000 - Rp 30.000 per 500 gr. Dan harganya tidak naik turun layaknya cabe segar.

Lalu bagaimana memulai bisnis cabe kering dan bubuk? Yang pertama tentu harus menyiapkan semua semua peralatan dan modal untuk pembelian cabe segar. Persyaratan yang harus diperhatikan untuk cabe yang akan diolah adalah bentuk, tingkat kematangan, kebersihan, dan warna. Selain itu juga tingkat kadar air serta bebas dari mikroba yang membahayakan kesehatan. Untuk mengeringkan cabe bisa menggunakan cara tradisional dengan dijemur maupun dengan menggunakan alat pengering. Yang pasti kadar air berkisar antara 5-9 persen, bergantung permintaan pasar.

Proses pengeringan dan pembuatan bubuk cabe sebenarnya cukup mudah.

1. Pertama cabe diseleksi untuk mendapatkan cabe terbaik
2. Langkah berikutnya adalah pembuangan tangkai dan pencucian. Bagian yang rusak dan busuk dibuang. 
3. Setelah itu cabe dicuci sampai bersih lalu ditiriskan. 
4. Cabe kemudian dibelah membujur untuk mempercepat proses pengeringan dan bijinya tidak perlu dibuang. 
5. Setelah itu masuk ke tahap blanching. Siapkan larutan sulfit panas (0,2%) dan Kalsium metabisulfit atau natrium bisulfit sebanyak 20 gram dilarutkan ke dalam 20 liter air bersih. Larutan ini dipanaskan sampai mendidih, setelah itu api dikecilkan dan dijaga agar tetap mendidih. 
6. Cabe dicelupkan ke dalam larutan sulfit panas dan diaduk-aduk selama 3 menit. Setiap 1 kg cabe memerlukan 2 liter larutan sulfit. Setelah itu, cabe diangkat dan ditiriskan.

Tahap akhir adalah proses pengeringan. Cabe beserta bijinya segera dijemur atau dikeringakan dengan alat pengering. Suhu pengeringan tidak boleh lebih dari 75º C, dan suhu terbaik adalah 70º C. Pengeringan dilakukan sampai kadar air kurang dari 9 persen, cirinya terasa kering jika diremas dengan telapak tangan. Untuk membuat bubuk cabe maka cabe yang sudah dikeringkan bisa digiling sampai halus dengan menggunakan mesin giling. Setelah itu bubuk cabe siap dikemas dan dijual.

Membuat bubuk cabai dalam jumlah banyak tentunya harus mengetahui cara menyimpan dengan baik, karena proses penyimpanan yang tidak benar akan membuat bubuk cabai berjamur, apek, menggumpal, atau mengalami kerusakan lainnya. Sayang sekali bukan? Nah, agar tidak salah menyimpan ubuk cabe, ketahui cara menyimpan bubuk cabai agar awet dan tidak mudah rusak berikut ini :
•    Simpan bubuk cabai dalam wadah tertutup, misalnya botol kaca, toples tertutup, dan lainnya
•    Untuk pemakaian jangka panjang, Anda bisa menyimpannya kedalam plastik yang ditutup rapat kemudian ditaruh kedalam freezer.
•    Hindarkan bubuk cabai dari panas, cahaya matahari langsung, dan uap karena akan merusak tekstur, aroma dan rasa bubuk cabai. Sebaiknya simpan di tempat yang kering dan sejuk
•    Usahakan untuk menutup kembali toples/wadah penyimpanan karena dikhawatirkan akan mengundang serangga atau hewan pengerat yang merusak bubuk cabai.
•    Hindari menyimpan bubuk cabai didekat bahan berpewangi, misalnya : sabun, detergen, pewangi, dan lain sebagainya. Hal tersebut membuat bubuk cabai terkontaminasi bau wangi benda-benda disekitarnya.

Cara membuat bumbu cabai sendiri sangat mudah kan? Yuk, dari pada pusing memikirkan harga cabai yang naik turun, mendingan kita terapkan jurus diatas.

Selamat mencoba dan salam sukses.